Sabtu, 02 Mei 2015

Antara Pelatihan Ketrampilan dan Pelatihan Kerja

Pengantar
Kami ucapkan terimakasih atas tanggapan dan komentar pada postingan terdahulu yang berjudul MONITORING DISNAKERTRANSOS KABUPATEN KEBUMEN.
Dari beberapa komentar yang muncul, pada intinya mengharap adanya penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan antara pelatihan ketrampilan dan pelatihan kerja.  Semoga postingan kali ini dapat memberikan gambaran tentang perbedaan dimaksud.


Batasan Lingkup Pembahasan.
Sebagai Lembaga Pelatihan Kerja kejuruan menjahit dan bordir, LPK Intan membatasi lingkup pembahasan hanya seputar perbedaan antara pelatihan ketrampilan dan pelatihan kerja untuk bidang kejuruan menjahit dan membordir saja. Itupun rasanya masih perlu dipersempit lagi menjadi kejuruan menjahit saja. Dan supaya tidak kepanjangan, rasanya lebih bijaksana bila dikhususkan lagi menjadi sepesial membuat gambar pola busana saja… ok?
Dalam proses pembuatan busana ada salah satu langkah yaitu membuat gambar pola busana yang dibuat berdasakan ukuran badan dari calon pemakainya.  

Pelatihan Ketrampilan membuat gambar pola busana dilakukan menggunakan alat-alat antara lain kertas pola, penggaris pola, alat ukur (meteran), pensil, penghapus dsb.  Tujuannya adalah supaya peserta latihan dapat membuat gambar pola busana dengan baik menggunakan gerakan tangan yang terampil sehingga dapat dihasilkan kerung lingkar leher, kerung lingkar lengan dan bagian pola lainnya yang mapan.
Yang memiliki ketrampilan adalah anggota badannya (phisik) karena itu pelatihan ketrampilan bersifat melatih gerakan phisik seseorang.

Pelatihan ketrampilan sangat mendukung kelancaran pekerjaan yang masih dilakukan menggunakan system manual.  Cara membuat gambar pola busana secara manual seperti ini sudah saya lihat sejak masa kecil, karena kebetulan Ibu saya (almarhumah) adalah penjahit yang laris, dan ketika masih balita katanya saya paling suka “ngrecokin” Ibu yang sedang membuat gambar pola busana. Melihat orang-orang sedang menjahit dan membordir manual di rumah, sudah menjadi kebiasaan sehari-hari pada masa kecil saya.


Sekarang saya sudah menjadi kakek berumur diatas 60 tahun, alkhamdulillah dapat ikut menikmati jaman yang sudah serba digital…  Pekerjaan membuat gambar pola busana sekarang sudah beda, lazim dilakukan menggunakan alat-alat berupa software komputer yang sudah memiliki banyak desain aneka model.  Bahkan bila dikehendaki dapat menambah desain dan model busana sendiri dengan mudah dan praktis sesuai keinginan dan kreatifitasnya.  Pekerjaan membuat gambar pola busana dapat dilakukan jauh lebih mudah dan praktis, cukup memilih desain dan model busana mana yang disuka, lalu masukkan ukuran-ukuran badan calon pemakainya, maka gambar pola busana sudah jadi dan siap dicetak.  Aslinya dicetak menjadi beberapa lembar gambar bagian-bagian pola, kemudian setelah disambung akan menjadi gambar pola busana yang ukurannya sudah tepat dengan ukuran badan yang dimasukkan. 

Dunia usaha dan dunia kerja sangat memperhitungkan faktor produktifitas kerja dan efektifitas kerja, karena itu selalu menggunakan alat-alat kerja yang mampu bekerja lebih praktis, lebih ekonomis dan lebih efisien.  Maka wajar dan memang sudah semestinya bila dunia usaha dan dunia kerja selalu mengganti peralatan kerjanya dengan alat kerja baru yang lebih canggih sesuai jamannya.  Sementara di sisi lain juga selalu lahir bermunculan alat-alat kerja baru sepanjang waktu, alat kerja yang lebih canggih dari alat kerja yang sudah ada sebelumnya.

Orang kerja itu selalu menggunakan alat-alat kerja. Ini berarti seseorang baru dapat dinyatakan SIAP KERJA kalau dia “minimal” sudah mampu mengoperasikan alat kerja yang akan digunakan untuk bekerja nanti.  Pengertian minimal karena masih ada persyaratan lain yang merupakan tambahannya, yang boleh ditambahkan atau boleh juga tidak ditambahkan. Yang paling utama dan paling mendasar adalah persyaratan minimal tersebut.


Lembaga Pelatihan Kerja memberi pelatihan untuk mengoperasikan alat-alat kerja baru yang akan digunakan untuk bekerja nanti.  Tujuannya adalah supaya setelah dilatih para pesertanya menjadi SIAP KERJA (bukan supaya menjadi terampil).  Pada jaman digital dengan peralatan canggih yang serba digital, seseorang yang tidak memiliki dasar ketrampilan membuat gambar pola busana ternyata dapat membuat gambar pola busana dengan lebih cepat dan lebih mapan di tubuh calon pemakainya. Orang yang tidak memiliki dasar ketrampilan membordir tetapi dapat mengoperasikan software Wilcom dan dibantu mesin bordir digital dia dapat membordir dengan lebih cepat dan lebih rapih.


Akibat adanya perubahan dari jaman manual menjadi era digital, maka jarak antara pelatihan ketrampilan dengan dunia kerja semakin menjauh khususnya untuk bidang pekerjaan yang alat kerjanya mengalami perubahan dari system analog menjadi system digital.  Sebaliknya dunia kerja semakin mendekati pelatihan kerja, dan masyarakat yang ingin bekerja maupun wira usaha juga semakin mendekati pelatihan kerja.

Proses perubahan alat kerja dari sistem analog menjadi sistem digital membawa perubahan yang cepat dan kejam tanpa kompromi. Pada masa lalu pernah ada perubahan system kerja pada peralatan photografi, peralatan audio dan peralatan video dari analog menjadi digital.
Masih ingatkah kita, pada masa jayanya perusahaan Fuji, Sakura dan Kodak, mulai pengadaan negatif film-nya, alat kamera analog-nya sampai peralatan cuci-cetak foto analog-nya, ketika itu sedang jaya-jayanya... Tiba-tiba jaman berganti digital photo, digital audio dan digital video.
Perusahaan yang memproduksi "negatif film analog", meski sudah termasuk perusahaan besar ternyata tak kuasa melawan kekejaman era digital yang menghampirinya, kemudian memutuskan untuk tidak berproduksi lagi... Akibatnya kamera analog dan alat cuci cetak photo analog juga otomatis menjadi tidak dapat berfungsi lagi.

Teman-teman kita Lembaga Kursus Photografi yang ketika itu membanggakan ruang praktek dengan kamar gelapnya dan tidak mau belajar pindah ke digital photo, akhirnya ikut binasa karena kegelapan di dalam kamar gelapnya sendiri...
Semoga teman-teman kita Lembaga Kursus Bordir lebih siaga menyambut kehadiran mesin bordir digital dengan software Wilcom Embroidery-nya.  Demikian juga rekan kursus menjahit dapat lebih siaga dengan banyaknya software baru yang memang nyata lebih praktis untuk mengolah desain dan pola busana. Mari sama-sama berlatih untuk dapat menggunakan mesin dan peralatan baru yang sudah digital...


Warga masyarakat sudah semakin kritis dan maju, sudah banyak yang mengetahui bahwa cara membuat gambar pola busana sekarang ada peralatan digitalnya, bahwa cara membordir sekarang juga sudah ada peralatan digitalnya.
Karena itu memberikan pelatihan ketrampilan membuat pola busana manual dan pelatihan membordir manual menjadi kurang diminati masyarakat. 
Sebaliknya bila memberikan pelatihan kerja membuat pola busana digital menjadi sangat diminati, bukan warga masyarakat saja, bahkan para penjahit-pun banyak yang ingin bisa menggambar pola busana dengan peralatan digital. Apalagi pelatihan bordir digital, masyarakat menyambut dengan sangat baik.


LPK Intan memang belum memiliki mesin bordir digital dan mesin jahit berkomputer, namun sudah bisa dan berani memberikan pelatihan menggunakan peralatan tersebut, karena LPK Intan selalu berlatih dan berlatih terus sampai dapat menggunakannya. Pelatihan Menjahit dan Bordir Pakaian Seragam Sekolah ini telah dilaksanakan di Gedung MP3KI dan menggunakan mesin serta peralatan canggih terbaru miliki PNPM-MP3KI Kecamatan Sruweng.

Sesama rekan Lembaga Pelatihan baik dari LKP maupun LPK banyak yang sudah menerima bantuan peralatan berupa Mesin Jahit Berkomputer 1 jarum yang dapat membordir otomatis, maka wajar dan sudah semestinya apabila mereka jauh lebih menguasai pengoperasian mesin jahit berkomputer tersebut. Sementara LPK Intan rencananya baru akan mengajukan proposal bantuan peralatan pelatihan pada tahun 2015 ini, mohon doa restu Anda, semoga dapat terealisasi... 

Demikian tulisan singkat ini sebagai jawaban atau balasan dari beberapa komentar yang muncul pada postingan terdahulu yang berjudul MONITORING DISNAKERTRANSOS KABUPATEN KEBUMEN.
Semoga menjadi bahan renungan yang dapat diambil hikmah dan manfaatnya.

Terimakasih.

Senin, 27 April 2015

Membuat Gambar Pola Dasar Blazer


Langkah membuat gambar pola busana BLAZER akan dibahas dalam 3 tahapan yaitu:

  1. Mengambil ukuran badan calon pemakainya
  2. Membuat gambar pola blazer bagian depan
  3. Membuat gambar pola blazer bagian belakang.

1 - MENGAMBIL UKURAN BADAN

Cara mengambil ukuran badan calon pemakainya, dapat disimak pada video berikut:



2 - MEMBUAT GAMBAR POLA BLAZER BAGIAN DEPAN



Tentukan titik A lalu buatlah garis vertikal dan horisontal yang saling berpotongan di titik A tersebut.

Dibawah A tentukan titik B dimana AB = panjang punggung. 
Buatlah garis horisontal yang melalui titik B dan garis itu disebut garis dada. 

Dibawah B tentukan titik C dimana AC = panjang pinggang. 
Buatlah garis horisontal yang melalui titik C dan garis itu disebut garis pinggang.

Dibawah C tentukan titik D dimana AD = panjang pinggul. 
Buatlah garis horisontal yang melalui titik D dan garis itu disebut garis pinggul.

Dibawah D tentukan titik E dimana AE = panjang blazer.
Buatlah garis horisontal yang melalui titik E dan garis itu disebut garis batas bawah.






Sebelah kanan A ada titik E dimana AE = setengah lebar leher. 

Diatas B tentukan titik F, dimana BF = kontrol kemiringan bahu.
Sebelah kanan F tentukan titik G. 
FG = setengah lebar punggung ditambah 3 cm. Kenapa harus ditambah 3 cm?
Jawaban akan dijelaskan di bagian akhir butir ini.

Sebelah kanan B ada titik H, coba dihitung,
BH-nya ada berapa?
BH = seperempat lingkar dada ditambah 1 cm.

Sebelah kanan C ada titik I.
CI = seperempat lingkar pinggang ditambah 1 cm ditambah lagi untuk kupnat 3 cm, jadi berapa?
CI = seperempat lingkar pinggang ditambah 4 cm.

Sebelah kanan D ada titik J, dimana DJ = seperempat lingkar pinggul ditambah 1 cm.
Dari titik J lurus kebawah ada titik K, kalau begitu EK = DJ = seperempat lingkar pinggul ditambah 1 cm juga.





Hubungkan E dengan G menggunakan garis lurus. 
EG adalah posisi pundak yang kemiringannya telah dikontrol menggunakan tinggi BF. 

EG lebih panjang 3 cm dari lebar pundak yang sebenarnya, tetapi nanti akan pas setelah dibuat kupnat atas, selebar 3 cm. 
Kupnat diatas dada membuat dada tampak bidang tanpa kerutan. 

Hubungkan G dengan H mula-mula garis lurus, setelah mendekati H dibentuk garis lengkung. 

Kunci kemapanannya adalah, sudut di titik G harus siku, bukan sudut lancip dan bukan sudut tumpul, supaya nanti setelah dijahit dengan pola belakang yang sama-sama siku, hasil sambungan merupakan garis lurus.

Selanjutnya hubungkan menggunakan garis lurus titik-titik H dengan I, lalu I dengan J dan titik J dengan K. Sekarang sudah mulai tampak gambaran pola blazer yang sedang dibuat.




Maaf pada gambar dibawah ada kekhilafan,  kurang tertulis huruf T berada diatas E dan huruf U berada disebelah kiri T.
Jadi di paling atas gambar ada huruf U di kiri atas dan huruf T di kanan atas.



ET = setengah lebar leher

Buat TU tegak lurus TE dan garis TU ini merupakan tinggi krah = 7 cm.

Buat garis bantu lengkung leher (seperti membuat pola kebaya lalu), menggunakan lengkungan EM.

Hubungkan garis lurus dari G ke M sampai keluar di titik P (MP = 7 cm).

Pada garis pinggang, sebelah kiri C ada titik Q, dengan ukuran CQ = 2 cm.
CQ = tumpuk blazer depan kiri dan kanan untuk memasang kancing.

Hubungkan Q dengan P, tentukan titik Z dimana PZ = 3 cm. Buat ZW sejajar PG, dari titik W tentukan jarak 5 cm yang menyentuh garis PG di titik V.

Hubungkan U dengan V, mulanya garis lurus sejajar TE, setelah memasuki garis pundak dilanjutkan garis lengkung seperti gambar diatas. 

Dari titik Q tarik garis vertikal kebawah sampai garis batas bawah.








Tentukan garis bantu untuk membuat kupnat berupa garis vertikal ditengah pinggang, dimana CX = XI.





Lebar kupnat depan = 3 cm, simetris garis bantu, maksudnya 1,5 cm berada di kiri garis dan 1,5 cm di kanan garis.

Batas atas kupnat depan adalah 2 cm dibawah puncak gunung Fujiyama (ingat ukuran tinggi buah dada).

Garis bantu kupnat di bagian atas memotong garis bahu (pundak), lalu tentukan titik berjarak 3 cm di kanan titik potong tersebut. 


Buatlah kupnat atas selebar 3 cm pada posisi garis pundak, menyempit kebawah sampai batas garis dada.

Setelah kupnat atas dijahit, sekarang lebar bahu menjadi benar dan tepat dengan lebar bahu yang sebenarnya. 


Dengan kupnat atas, blazer akan lebih mapan bila dipakai, bisa trep tanpa terlihat adanya kerutan-kerutan kain, dada tampak lebih bidang namun tetap feminim menampilkan bentuk tubuh kewanitaannya.








3 - MEMBUAT GAMBAR POLA BLAZER BAGIAN BELAKANG

Pola blazer depan merupakan dasar pedoman untuk membuat pola blazer belakang.



Pola blazer bagian depan yang baru selesai digambar merupakan dasar untuk membuat pola blazer bagian belakang. Pedoman yang harus diperhitungkan adalah dasar-dasar hitungan yang berikut:
  1. Pada posisi lebar bahu, pola depan ada tambahan 3 cm untuk membuat kupnat, sedangkan pola belakang tidak ada kupnat di bagian atas.Kalau begitu, lebar bahu di pola blazer belakang sudah menunjukkan lebar bahu yang sebenarnya, dan lebarnya = lebar bahu pola depan dikurangi 3 cm. 
  2. Pada posisi di garis dada, lebar pola depan = seperempat lingkar dada ditambah 1 cm, sedangkan lebar pola belakang = seperempat lingkar dada dikurangi 1 cm. Antara pola depan dan belakang di posisi garis dada ada selisih 2 cm. Kalau begitu, lebar dada pola blazer belakang = lebar dada pola depan dikurangi 2 cm. 
  3. Pada posisi di garis pinggang, lebar pola depan = seperempat lingkar pinggang ditambah 1 cm ditambah kupnat 3 cm, sedangkan lebar pola belakang = seperempat lingkar pinggang dikurangi 1 cm ditambah kupnat 2 cm. Antara pola depan dan belakang di posisi garis pinggang selisih berapa cm? (depan = +1+3 = 4, dan belakang = -1+2 = 1), jadi lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 3 cm. 
  4. Pada posisi di garis pinggul, lebar pola depan = seperempat lingkar pinggul ditambah 1 cm, sedangkan lebar pola belakang = seperempat lingkar pinggul dikurangi 1 cm. Antara pola depan dan belakang di posisi garis pinggul ada selisih 2 cm. Jadi, lebar pinggul pola belakang = lebar pinggul pola depan dikurangi 2 cm.

Gambar pola blazer tampak sebagai berikut:




Gambar pola blazer ini terdapat pada Blog Keluarga LPK Intan yang lain, dan gambar-gambar diatas asli dibuat oleh Iman S Prositadika, penyusun program pelatihan LPK Intan Sruweng.

Supaya dapat disimpulkan dengan lebih mudah, berikut Video Cara Membuat Pola Blazer dari saluran Youtube Intansruweng juga.



Demikian, semoga dapat diambil manfaatnya, terimakasih atas kunjungannya...
Tentang pola lengan blazer dan pola krah blazer serta pola lainnya akan dibuat pada postingan tersendiri pada waktu mendatang.



Selasa, 14 April 2015

Merubah Ekstensi File Rajutan Bordir Komputer dengan Wilcom

Pengantar:
Pada postingan Pengenalan Wilcom yang lalu, ada komentar pengunjung yang menyatakan dirinya punya mesin bordir komputer merk Singer ternyata tidak dapat digunakan untuk membordir file bordir milik temannya yang punya mesin bordir merk Brother.  Temannya si pemilik mesin bordir Brother juga tidak bisa membordir menggunakan file dari mesin bordir Singer.
Dapatkah Wilcom mengolah supaya file-file bordir komputer tersebut dapat digunakan bersama-sama, mekipun merk mesin bordir komputernya saling berbeda?
Semoga postingan kali ini dapat memberi solusi pada permasalahan dimaksud.


Mengenal Ekstensi File Rajutan Bordir Komputer.

Pemberian nama file pada system komputer terdiri dari dua elemen yang dipisahkan dengan tanda titik (dot). Bagian di sebelah kiri titik adalah nama file sedang bagian di sebelah kanan titik yang lazimnya 3 karakter disebut Ekstensi File.
Ekstensi file rajutan bordir komputer ada banyak macam ragamnya, dan masing-masing merk mesin bordir komputer menggunakan Ekstensi File bordir yang berbeda-beda.
Supaya lebih jelas dapat dipahami, berikut akan diberikan contoh hubungan antara merk mesin bordir komputer  dengan ekstensi file bordir yang dapat digunakannya.

Mesin bordir komputer merk SINGER dapat beroperasi menggunakan file rajutan bordir yang memiliki ekstensi:  dot FHE, dot CHE, dot XXX dan dot PSW.
Katagori mesin jahit Singer yang dipasarkan di Indonesia adalah Singer Quantum XL400, XL580, EM200 dan SE300 dapat beroperasi menggunakan file rajutan bordir yang memiliki ekstensi dot ART, dot HUS, dot JEF, dot PES, dot SEW dan dot VIP.

Mesin bordir komputer merk BROTHER dapat beroperasi menggunakan file rajutan bordir yang memiliki ekstensi:  dot PES
Disini mulai tampak sumber permasalahannya, ternyata disebabkan karena file bordir yang digunakan tidak serasi dengan merk mesin bordir komputernya.
Sekedar tambahan wawasan, ada baiknya mengenal aneka merk mesin bordir komputer lainnya, yang pada masa sekarang yang sudah banyak sekali beredar di tengah masyarakat

Mesin bordir komputer merk TAJIMA dapat beroperasi menggunakan file rajutan bordir yang memiliki ekstensi:  dot DST
Mesin bordir komputer merk PFAFF dapat beroperasi menggunakan file rajutan bordir yang memiliki ekstensi: dot PCS
Mesin bordir komputer merk BERNINA dapat beroperasi menggunakan file rajutan bordir yang memiliki ekstensi: dot ART
Mesin bordir komputer merk JANOME dapat beroperasi menggunakan file rajutan bordir yang memiliki ekstensi:  dot JEF
Mesin bordir komputer merk HUSQVARNA VIKING dapat beroperasi menggunakan file bordir yang memiliki ekstensi: dot HUS

Dan merk mesin bordir komputer lainnya yang semakin marak beredar di tengah masyarakat.
Jadi, kinerja mesin bordir komputer didukung oleh file bordir yang ekstensinya  harus serasi dengan mesin bordir yang digunakan. Bila belum serasi maka ekstensi file harus dirubah dulu sehingga dapat serasi.


Kiranya perlu dipahamai bahwa mesin bordir komputer itu gunanya untuk membuat rajutan benang bordir berdasarkan file gambar bordir yang ekstensinya sudah serasi dengan system kerja mesin bordir yang bersangkutan.  Jangan salah pengertian kalau mesin bordir dapat digunakan untuk membuat file master gambar bordir. Untuk membuat master gambar bordir digunakan software pengolah rajutan bordir yang sudah terpasang (terinstal) di komputer atau laptop.
Demikian pula kalau ingin merubah ekstensi file gambar bordir, juga digunakan software pengolah gambar bordir yang terpasang di komputer/laptop, tidak bisa dilakukan menggunakan mesin bordir komputer.

Software pengolah gambar bordir komputer yang paling lengkap fasilitasnya dan paling familier dengan aneka merk  mesin bordir komputer adalah program Wilcom Embroidery.


Merubah Ekstensi File Rajutan Bordir Komputer.

Desain rajutan gambar bordir yang dibuat menggnakan software Wilcom dan belum menunjuk merk mesin bordir yang akan digunakan, merupakan desain bordir dasar yang bila disimpan akan menjadi file gambar bordir dengan ekstensi: dot EMB.
Supaya dapat digunakan oleh mesin bordir tertentu, Wilcom harus menyimpan file tersebut dengan ekstensi yang serasi dengan ketentuan pada mesin bordir yang akan digunakan.

Wilcom sangat familier dengan semua merk mesin bordir komputer, artinya dari desain dasar yang ber-ekstensi : dot EMB dapat dirubahnya menjadi file baru yang ber-ekstensi tertentu yang serasi dengan  aneka merk mesin bordir komputer…
Wilcom juga dapat membuka file yang sudah ber-ekstensi tertentu tadi, lalu mengembalikannya menjadi file desain dasar yang ber-ekstensi: dot EMB.
Sifat Wilcom yang familier terhadap aneka merk mesin bordir komputer  tadi, membuat Wilcom semakin simpatik dan banyak digunakan untuk merubah aneka macam ekstensi pada file gambar bordir, untuk dirubah menjadi file gambar bordir baru dengan ekstensi yang dibutuhkan oleh mesin bordir komputer yang kita gunakan.

Cara merubah ekstensi file rajutan bordir komputer dapat diceritakan secara ringkas sebagai berikut:

  1. Panggil file gambar bordir ekstensi tertentu.  Klik toolbar (1) untuk menentukan drive dan folder tempat menyimpan file tersebut.  Klik toolbar (2) untuk menampilkan datar ekstensi file, tentukan salah satu ekstensi dari file yang akan dirubah.
  2. Segera ditampilkan nama-nama file di kotak dialog, aktifkan tanda centang pada priview supaya nama file yang dipilih dapat ditampilkan gambarnya. Pilih salah satu file yang akan dirubah ekstensinya, lalu klik Open. Sekarang file tersebut menjadi aktif, lalu simpan dan kembalikan menjadi file desain dasar dengan ekstensi: dot EMB
  3. Berangkat dari file desain dasar dot EMB, buatlah file gambar bordir dengan ekstensi baru yang serasi dengan mesin bordir yang akan digunakan. Klik toolbar (3) untuk menentukan drive dan folder tempat menyimpan file baru.  Klik toolbar (4) maka ditampilkan datar ekstensi file, pilih salah satu ekstensi file gambar bordir yang serasi dengan mesin bordir yang digunakan. Tulis sebuah nama file baru pada kotak isian File Name, lalu Klik Save.  Tunggu sesaat, proses penyimpanan file sedang dilaksanakan.

Sekarang file gambar bordir baru yang serasi dengan mesin bordir yang akan digunakan sudah jadi. Copy file tersebut ke-flashdisk, tancapkan pada mesin bordir yang kita miliki dan Go…, mesin bordir sudah dapat jalan membordir sendiri dengan cepat dan rapih. Jangan takut…,  karena sebenarnya yang membordir bukanlah bangsa makhluk halus… tetapi file master gambar bordir yang berisi jutaan perintah untuk dilaksanakan oleh mesin bordir digital.

Melihat banyaknya mesin bordir digital di pasaran saat ini, mulai yang berukuran kecil sampai besar, mulai berkepala satu sampai kepala banyak, dan mulai harga terjangkau sampai mahal, semua ini merupakan kabar baik bagi siapa saja yang mau memanfaatkannya.
Betapa tidak, perhatikan sekitar kita, pelajar SD, SLTP, SLTA semua membutuhkan LOGO OSIS di baju seragam sekolahnya.
Kalau mau membuat file rajutan bordir logo OSIS yang baik dan halus, hasil bordir digital juga jadi lebih halus dan bisa lebih baik dari bordir logo OSIS yang sudah ada di pasaran, sehingga bisa bersaing dan tidak mustahil malah merebut pasaran.
Ini merupakan kesempatan memperoleh rejeki meski tampak kecil tapi banyak jumlahnya...


Mulai anak TK sampai mahasiswa bahkan para pegawai, dibaju mereka yang dipakai ada tertulis SEBUAH NAMA dalam kotak berukuran sekitar 2 x 10cm.  Seorang pelajar rata-rata memiliki 3 baju yang dipasang SEBUAH NAMA.
Dengan bantuan mesin jahit berkomputer portable yang harganya sekitar sepuluh jutaan, orang sudah bisa membuat bordir SEBUAH NAMA dengan cepat dan mudah.
Menurut matematika, selembar kain berukuran 50 x 110cm bisa dipotong menjadi kain berukuran 2 x 10cm sebanyak 50 x 5 lembar = 250 lembar.
Kalau setelah dibordir SEBUAH NAMA selembar potongan kain bisa dijual seharga Rp.1.000,- (seribu saja), maka dapat dihasilkan Rp.250.000,- hanya bermodalkan kain bahan setengah meter plus benang bordir plus biaya listrik relatif murah karena menggunakan mesin jahit berkomputer kecil, hanya memiliki 1 jarum untuk sat warna benang bordir. Waktu untuk mengerjakan relatif cepat, untuk membordir sebuah nama dibutuhkan waktu sekitar 2 menit saja dan hasil bordiran lebih halus dan lebih rapih.
Kenapa hanya sedikit orang yang tertarik dengan kesempatan ini?

Demikian cerita singkat tentang cara merubah ekstensi file gambar bordir komputer, yang ditambah sedikit informasi yang pantas menjadi bahan renungan bersama.  Semoga ada manfaatnya.
Terimakasih.


Minggu, 12 April 2015

Monitoring Disnakertransos Kabupaten Kebumen


Sebagai Instansi yang membina Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) , Disnakertransos Kabupaten Kebumen monitoring kegiatan pelatihan MP3KI yang bekerjasama dengan LPK Intan Sruweng, sebuah Lembaga Pelatihan Kerja Swasta di Kebumen yang menjadi binaannya.

Bapak Ambang Sumirat, Kasi Pelatihan Tenaga Kerja Disnakertransos Kabupaten Kebumen mengunjungi lokasi pelatihan guna melihat langsung kegiatan pelatihan yang tengah dilaksanakan.  Pelatihan diikuti oleh 30 orang warga yang kurang mampu tapi memiliki semangat dan potensi untuk bekerja, dan setelah selesai pelatihan para pesertanya akan dikoordinir untuk membuat kelompok usaha bersama.  Peserta tidak dipungut biaya apapun, bahkan mendapat uang saku dari PNPM MP3KI Kecamatan Sruweng.



Melihat sarana dan prasarana pelatihan yang digunakan, Pejabat Disnakertransos Kabupaten Kebumen menyatakan merasa senang, karena kegiatan pelatihan sudah menggunakan peralatan kerja model baru, mesin jahitnya high-speed, ada mesin obrasnya, ada mesin potong kain juga, dan bahkan ada mesin bordir komputernya.  Mudah-mudahan nantinya peralatan kerja ini dapat digunakan dan dapat berproduksi sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh warga masyarakat yang sedang mengikuti pelatihan.





Pada kesempatan monitoring, Kasi Pelatihan Tenaga Kerja Disnakertransos Kabupaten Kebumen juga meneliti tumpukan busana hasil praktek latihan para peserta, kemudian diteliti dengan seksama, baik bentuknya, ukurannya maupun kehalusan dan kerapihan jahitannya.
Sambil senyum yang mencerminkan rasa puasnya, beliau mengatakan bahwa baju-baju hasil praktek peserta latihan betul-betul sudah baik kualitasnya.












Celana panjang hasil praktek para pesertanya juga diteliti, baik model dan ukurannya, kehalusan jahitannya, kerapihan saku samping dan saku vest di celana belakangnya, hasil jahitan resletingnya, juga jahitan ban pinggang dan lainnya, semua diteliti dengan seksama.
Kemudian beliau juga menyatakan bahwa celana panjang hasil praktek peserta sudah baik dan layak dipakai, tidak kalah dengan celana yang ada di pasaran meskipun masih dalam tahapan hasil praktek latihan.







Selanjutnya Kasi Pelatihan Tenaga Kerja Disnakertransos Kabupaten Kebumen menanyakan bagaimana cara melatihnya sehingga latihan dapat berjalan sangat cepat dan hasil praktek latihan pesertanya juga baik, yang kemudian dijawab oleh Ibu Parniyah Pimpinan LPK Intan bahwa Metoda Pelatihan yang dilaksanakan terdiri tiga tahapan, yaitu Tahap Pelatihan Ketrampilan, Tahap Pelatihan Kerja dan Tahap Pendampingan Pasca Latihan.

Pada Tahap Pelatihan Ketrampilan Menjahit, yang dilakukan adalah:
  1. Setiap peserta mendapat Buku Panduan dan Kumpulan Video Praktis Teknik Jahitan dari LPK Intan, sehingga peserta dapat berlatih sendiri di rumah dengan membaca buku dan melihat video tersebut.
  2. Pada waktu pelatihan ketrampilan dilaksanakan, Instruktur menjelaskan dan langsung dipraktekkan oleh para peserta yang sebelumnya sudah membaca buku dan sudah melihat video praktis teknik jahitannya di rumah masing-masing.
  3. Selama jam pelatihan dilaksanakan, HP saya, HP Instruktur dan HP peserta, kesemuanya wajib dimatikan untuk sementara waktu, dan hanya bisa diaktifkan ketika jam istirahat saja.
  4. Instruktur wajib meng-evaluasi hasil praktek latihan pesertanya dengan seksama, guna menentukan langkah-langkah berikutnya dalam Tahapan Pelatihan Kerja.
  5. Pada Tahap Pelatihan Ketrampilan, lama pelatihan per hari tidak boleh lebih dari 4 jam, dan waktu selebihnya wajib digunakan untuk proses pengendapan dan pengembangan dari pelatihan yang baru dilakukan serta proses persiapan untuk pelatihan hari berikutnya.  Itulah sebabya pada Tahapan Pelatihan Ketrampilan pelaksanakannya mulai jam 08.00 padi sampai jam 12.00 siang.  Nanti pada Tahap Pelatihan Kerja, pelaksanaannya baru 8 jam sehari, mulai jam 08.00 pagi sampai jam 16.00 sore.

Kasi Pelatihan Tenaga Kerja Disnakertransos Kabupaten Kebumen memotong dan menyisipi pertanyaan, kenapa pelatihan ketrampilannya hanya  berlangsung selama 4 jam sehari, bukankah prosedurnya  selama 8 jam sehari?

Sebelumnya minta maaf pa… demikian Ibu Parniyah mengawali jawabannya.
Keberhasilan pelatihan ketrampilan ditentukan oleh 4 proses berkesinambungan dalam waktu yang berdekatan, yaitu proses persiapan, proses pelatihan, proses pengendapan materi dan proses pengembangan dalam diri seseorang yang sedang dilatih.

Lamanya waktu yang digunakan dalam proses pengendapan dan pengembangan materi ketrampilan minimal sama dengan lamanya waktu pada proses pelatihan yang baru dilaksanakannya. Sedangkan lamanya waktu untuk persiapan pelatihan ditentukan oleh sarana pelatihan yang dibagikan kepada peserta sebelum proses pelatihan dilaksanakan, berfungsi untuk persiapan latihan, bisa berupa buku panduan, video tutorial maupun sarana lainnya yang dibagikan kepada peserta.

Kebanyakan orang pernah latihan ketrampilan bersepeda.  Misalnya ditentukan lama latihan bersepeda dapat berhasil setelah latihan selama  12 jam, hal ini tidak boleh diperhitungkan secara matematika menurut rumusan berikut:
Latihan sehari 2 jam selama 6 hari, atau latihan sehari 3 jam selama 4 hari, atau latihan sehari 4 jam selama 3 hari, atau latihan sehari 6 jam selama 2 hari, atau bahkan sering diunggulkan latihan cuma sehari selama 12 jam.
Meskipun jumlah jam latihan sama-sama selama 12 jam, tapi hasil pelatihan ketrampilan sangat jauh berbeda. Belajar bersepeda selama sehari suntuk 12 jam mustahil dapat berhasil, karena belum ada pengendapan dan pengembangan materi ketrampilan dalam diri orang yang sedang latihan.

Kasi Pelatihan Tenaga Kerja Disnakertransos Kabupaten Kebumen dapat menerima alasan dan penjelasan dari Ibu Parniyah, kemudian menanyakan seputar tahapan berikutnya, yaitu tahapan Pelatihan Kerja dan tahapan Pendampingan Pasca Latihan.

Pimpinan LPK Intan menjelaskan, pada tahapan Pelatihan Kerja, waktunya selama 8 jam sehari dimulai jam 08.00 pagi sampai jam 16.00 sore.  Selain penambahan  waktu, kondisi lain yang perlu dirubah antara lain:

  1. Supaya kualitas hasil produksinya sama antara baju yang satu dengan lainnya, maka menggunakan system kerja berantai, masing-masing peserta hanya mengerjakan satu langkah pekerjaan dalam rangkaian mata rantai dalam proses pembuatan busana.
  2. Berdasarkan evaluasi hasil praktek peserta, pada tahapan ini Instruktur dapat menentukan tugas pekerjaan masing-masing peserta sesuai bidangnya, yang hasil kerja buat krah baik dapat dipasang pada mata rantai pembuatan krah, dan seterusnya.
  3. Penempatan tenaga yang masih kurang terampil dalam satu mata rantai proses produksi akan menghambat proses produksi secara keseluruhan, karena itu peserta yang dinilai masih kurang terampil terpaksa tidak diikutsertakan dalam Tahap Pelatihan Kerja, dan dinyatakan gugur.
  4. Peserta yang gugur tapi ingin bekerja dapat disalurkan bekerja di perusahaan garmen atau usaha konfeksi yang menjadi mitra kerja LPK Intan Sruweng.
  5. Proses Pelatihan Kerja yang dilaksanakan LPK Intan pada prinsipnya mengikuti atau meniru kegiatan kerja yang dilakukan oleh perusahaan garmen atau usaha konfeksi yang telah menjadi mitra kerja LPK Intan Sruweng, misalnya dapat disaksikan pada video yang berikut:


Pada tahapan pendampingan pasca latihan, prinsipnya LPK Intan bersedia mendampingi ketika mantan peserta latihan mengalami masalah dan kesulitan di bidang pekerjaan jahitan serta membantu pemasaran hasil produksinya.
Kegiatan monitoring ditutup dengan foto bersama antara Kasi Pelatihan Tenaga Kerja Disnakertransos Kabupaten Kebumen, Pimpinan LPK Intan, Instruktur Menjahit dan para peserta latihan.


Alangkah baiknya bila kunjungan Anda di Blog ini ditambah 50 DETIK lagi, guna menikmati hidangan Video Istimewa dari LPK Intan yang berikut:


Terimakasih atas monitoring dari Disnakertransos Kabupaten Kebumen, dan terimakasih atas kunjungan Anda ke blog ini. Semoga dapat diambil hikmah dan manfaatnya.

Jumat, 10 April 2015

Ukuran Baju Seragam Sekolah

Ukuran badan untuk membuat baju atasan dapat ditentukan menurut dua cara, yaitu:

  1. Ditentukan secara individu menurut ukuran badan calon pemakainya, dilakukan untuk pembuatan baju pesanan yang lazim dilakukan oleh usaha penjahit.
  2. Ditentukan menurut standar ukuran yang telah ditentukan, dilakukan untuk pembuatan baju massal yang lazim dilakukan oleh usaha konfeksi maupun usaha garmen.
Kedua cara tersebut akan dijelaskan pada video yang dikutip dari saluran Youtube Intansruweng berikut ini, silakan di-play.


Video ini termasuk salah satu video yang dibagikan kepada peserta latihan menjahit pakaian seragam sekolah MP3KI Kecamatan Sruweng bekerjasama LPK Intan, dan uraian keterangannya juga tertulis pada Buku Panduan yang dibagikan kepada setiap peserta latihan yang bersangkutan.

Pada pembuatan baju seragam sekolah yang dilakukan menurut produksi massal, berikut ini adalah ukuran standar untuk baju atasan wanita dan pria, dengan ukuran standar S, M, L dan seterusnya.




Semoga dapat dipahami, pengambilan ukuran badan tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk membuat gambar pola baju atasan pada pakaian seragam sekolah.
Terimakasih.


Kamis, 09 April 2015

Camat Sruweng Meninjau Pelatihan Menjahit MP3KI-LPK Intan


Pelatihan Menjahit MP3KI bekerjasama  LPK Intan Sruweng yang dibuka oleh Bapermades Kabupaten Kebumen pada tanggal 24 Maret 2015 telah berjalan selama dua minggu.
Pada tanggal 8 April 2015 Camat Sruweng meninjau kegiatan pelatihan tersebut, dan dapat melihat langsung bagaimana semangat para peserta dalam melaksanakan tugas-tugas praktek yang padat dari para Instruktur LPK Intan Sruweng.

Ketika ditanya pakaian apa saja yang telah berhasil dibuat oleh para peserta latihan selama dua minggu, Ibu Parniyah Pimpinan LPK Intan menjawab dengan jujur dan polos, peserta sudah berhasil membuat rok dan celana sampai jadi, dan sekarang para peserta sedang mengerjakan tugas praktek membuat kemeja, sudah mencapai 80% jadi karena tinggal membuat lobang kancing, pasang kancing dan finishing kemeja.

Kepada Camat Sruweng, Ibu Parniyah menunjukkan tumpukan pakain hasil praktek peserta latihan selama dua minggu, berupa  30 rok sudah jadi dan 30 celana panjang sudah jadi, dan 30 kemeja masih dalam proses pembuatan.
Sambil memeriksa pakaian hasil praktek peserta, Camat Sruweng mengatakan bahwa baju-baju hasil praktek sudah baik, jahitannya juga sudah rapih, dan ini betul-betul sudah layak dipakai…


Karena kegiatan ini merupakan salah satu program pelatihan masyarakat yang di-dana-i oleh PNPM-MP3KI, maka sebaiknya masyarakat juga ikut mengetahuinya, dan melalui blog yang bisa dilihat publik ini, keluarga LPK Intan bersama wakil MP3KI Kecamatan Sruweng memandang perlu untuk menunjukkan pakain hasil praktek latihan para peserta kepada masyarakat luas.






Rok seragam SMP ini mestinya berwarna biru, namun karena masih dalam tahap latihan maka menggunakan stock bahan yang seadanya saja dulu.
Dalam tahapan latihan, yang terpenting peserta sudah bisa membuat model rok SMP menurut kriteria yang telah ditentukan, menggunakan kain bahan sederhana yang lebih murah, karena pakaian hasil praktek latihan ini sekedar menjadi salah satu arsip kegiatan pelatihan, belum dipasarkan/dijual.
Peserta sudah dapat membuat rok sampai jadi dalam waktu 3 hari latihan.




Celana panjang foto samping juga hasil praktek peserta latihan, memenuhi kriteria celana seragam sekolah yang ditentukan, antara lain ada saku samping kiri kanan, ada saku vest di belakang kanan, ada ban pinggang dengan tali gesper, dan ketentuan lain pada pakaian seragam sekolah.
Peserta sudah berhasil membuat celana panjang dalam waktu 6 hari latihan, mulai mengambil ukuran badan, membuat gambar pola celana, menjahit kupnat celana belakang, membuat saku vest di celana belakang kanan,  memasang resleting di celana depan, membuat saku samping kiri kanan, memasang ban pinggang, memasang kancing dan finishing celana panjang lainnya.
Target waktu untuk mengerjakan tugas praktek membuat celana adalah 6 (enam) hari latihan.





Kemeja foto samping masih dalam proses pembuatan, sudah dikerjakan selama 3 hari latihan.
Target waktu untuk mengerjakan tugas praktek membuat kemeja adalah 4 (empat) hari latihan meliputi mengambil ukuran badan, membuat gambar pola, memotong kain dan menjahit sampai jadi kemeja.
Kemeja ini hamper jadi, tinggal dibuatkan lobang kancing, pasang kancing dan finishing kemeja lainnya.


Setelah memperhatikan baju-baju hasil praktek latihan peserta, Camat Sruweng selanjutnya mengatakan bahwa pelatihan ini berjalan sangat baik dan proses pelatihannya cepat sekali… Kenapa bisa secepat itu, apakah karena LPK Intan sudah berpengalaman menangani kursus menjahit bertahun-tahun?
Pimpinan LPK Intan menjelaskan, memang benar kalau Lembaga Pelatihan yang dipimpinnya sudah berjalan lama, tetapi sebenarnya yang membuat proses pelatihan menjahit dapat berjalan cepat bukanlah disebabkan karena LPK Intan telah berpengalaman mengajar dan memberi pelatihan menjahit…



Lalu faktor apa yang menyebabkan proses pelatihan menjahit dapat berjalan sangat cepat? – demikian pertanyaan Camat Sruweng yang penasaran ingin tahu.

Pimpinan LPK Intan menjelaskan bahwa faktor utama yang membuat pelatihan dapat berjalan cepat adalah adanya Video Tutorial Menjahit yang dibagikan kepada setiap peserta.
Peserta dapat menyaksikan video cara mengambil ukuran badan, video cara membuat pola, video cara menjahit kupnat, video cara membuat lipit pada rok, video cara memasang resleting pada rok, video cara memasang resleting pada celana, video cara membuat saku vest untuk saku belakang celana, video cara membuat saku samping pada celana maupun rok, video cara menjahit ban pinggang pada celana dan rok, video cara menjahit tali gesper, video cara membuat lobang kancing, video cara pasang kancing dan video lain dalam proses finishing pembuatan busana.

Jadi yang menyebabkan pelatihan menjahit LPK Intan dapat berjalan cepat  adalah karena setiap peserta mendapat buku panduan plus dua keeping video CD tutorial menjahit yang bisa dilihat melalui televisi di rumah masing-masing, atau bila peserta menghendaki diputar di layar HP juga dibuatkan video yang dapat diputar di Hanphone peserta.
Berdasarkan pengalaman masa lalu, meski sudah pengalaman tapi bila TANPA DUKUNGAN VIDEO TUTORIAL MENJAHIT, proses pelatihannya tetap lama, tidak mungkin bisa secepat ini…

Semua yang mendengar penjelasan tersebut dapat menerima, bahkan akhirnya ditarik kesimpulan bahwa ketentuan jumlah jam pelatihan menjahit  yang tanpa video tutorial, tidak bisa diterapkan pada jumlah jam pelatihan menjahit yang didukung video tutorial menjahit.
Antara keduanya memang beda dan tidak bisa disamakan.  Misalnya ketika melatih 30 peserta tentang bagaimana cara menjahit resleting celana, hanya melihat video sekitar 15 menit saja, 30 peserta semuanya sudah dapat melihat layar video cara menjahitnya, dan tinggal dipraktekkan saja.

Memang metoda pelatihan menjahit yang didukung video tutorial jauh lebih efektif bila dibandingkan metoda pelatihan menjahit lainnya…  Dengan metode demo menjahit oleh instruktur, waktunya pasti lebih lama dan yang dapat menyaksikan dengan jelas hanyalah beberapa peserta yang terdekat dengan mesin jahit, tidak mungkin ke 30 peserta bisa melihat gerakan jarum mesin jahit dengan jelas…

Semoga informasi ini dapat menambah wawasan khususnya bagi mereka yang senang dan suka memperhitungkan total jam pelatihan menurut prosedur, jangan sampai salah pasang karena jumlah jam pelatihan untuk metode pelatihan yang tanpa dukungan video tutorial jauh berbeda dengan jumlah jam pelatihan pada metoda pelatihan yang mutlak didukung video tutorial yang dibagikan kepada setiap peserta.
Kapan saja, dimana saja dan tanpa diketahui siapapun, setiap saat bisa melihat video tutorial yang dimiliki, dan disini telah terjadi kegiatan pelatihan untuk diri sendiri yang lebih intensif...