Pola depan rok seragam sekolah SLTP dan SLTA pada bagian pinggang ukurannya sama dengan seperempat lingkar pinggang ditambah 12cm. Setelah menjadi potongan kain, bagian pola depan ukuran pinggangnya menjadi setengah lingkar pinggang ditambah 24cm untuk lipit dan ditambah 3cm untuk kampuh jahitan kiri kakan.
Cara membuat lipit hadap pada bagian depan rok seragam SLTA adalah kain bahan rok depan dilipat dua, bagian sisi yang baik saling berhadapan didalam lipatan kain tersebut. Dari garis lipatan berjarak 12cm diberi garis sejajar dengan lipatan, sepanjang antara 18 sampai 20cm dari garis pinggang. Jahit garis itu, pada awalnya maju 7 tusukan jarum mesin jahit, lalu mundur 5 tusukan jarum dan maju lagi sampai berjarak antara 18 sampai 20cm mundur 5 tusukan jarum dan maju lagi 5 tusukan jarum mesin jahit. Tujuan dijahit maju-mundur adalah untuk mengunci jahitan batas lipit hadap yang sedang dibuat.
Setelah dijahit rebahkan tepat di tengah, lipatan kain berimpit dengan jahitan yang baru dibuat tadi. Rebahkan dan rapihkan lipit hadap pada kain itu, lalu diseterika. Rok seragam SLTA hanya memiliki satu lipit hadap ditengah bagian depan rok dan telah selesai dibuat.
Untuk rok seragam SLTP, pola kain bahan yang digunakan sama bentuknya. Perbedaannya adalah pada rok SLTP memiliki dua lipit hadap di bagian rok depan, masing-masing berada di depan kiri dan di depan kanan. Karena itu kain bahan rok depan dilipat menjadi 3 (tiga) sehingga memiliki 2 (dua) garis lipatan kain. Sisi kain yang baik saling berhadapan berada didalam lipatan kain. Dengan cara yang relatif sama dengan penjelasan diatas, buatlah dua buah lipit hadap di kiri dan kanan, dengan jarak garis jahitan lipit = 6cm dari garis lipatan kiri dan 6 cm dari garis lipatan yang kanan.
Cara menjahitnya sama saja, awalnya maju mundur lalu maju dan akhirnya maju mundur juga. Setelah dijahit kemudian direbahkan dan diatur menjadi dua lipit hadap kiri dan kanan, lalu diseterika. Kain pola depan rok seragam sekolah telah selesai dibuat.
Sekarang tinggal membuat kupnat untuk pola rok belakang, baik yang kiri maupun yang kanan. Lebar kupnat pada titik awal di lingkar pinggangnya = 1,5cm kemudian dijahit mengecil sampai pada jarak 12cm posisi jarum jahitan tepat pada lipatan kain. Pada awal kuppnat dan pada akhir kupnat dijahit maju mundur juga.
Lebih jelasnya silakan di-play video cara membuat kupnat pada rok dan celana belakang berikut ini:
Pada tahapan latihan ini banyak tugas praktek menjahit maju-mundur berulang kali, yang dilakukan oleh peserta latihan yang belum kenal betul dengan mesin jahit high-speed maupun mesin jahit multi fungsi. Biasanya terjadi keraguan kurang mantap dalam menekan tombol mundur, akibatnya kerja mesin menjadi ragu dan sering bermasalah, timbul kerewelan kecil pada masin jahit tersebut. Meski dijelaskan supaya lebih mantap dalam menekan tombol jahitan mundur, tetapi namanya saja baru tahapan latihan jadi belum bisa merasakan yang mantap itu yang bagaimana dan yang ragu itu yang bagaimana, maka wajar bila selalu ada kerewelan kecil pada mesin jahit setelah mempraktekkan tugas ini...
Itulah sebabnya, selain tenaga instruktur, pada pelaksanaan kursus menjahit perlu dilengkapi tenaga teknisi mesin jahit yang siap ditempat latihan, supaya bila terjadi kerewelan pada mesin jahit dapat langsung diperbaiki, dan kegiatan pelatihan tetap lancar...
Semoga dapat diambil hikmah dan manfaatnya, terimakasih.
Cara membuat lipit hadap pada bagian depan rok seragam SLTA adalah kain bahan rok depan dilipat dua, bagian sisi yang baik saling berhadapan didalam lipatan kain tersebut. Dari garis lipatan berjarak 12cm diberi garis sejajar dengan lipatan, sepanjang antara 18 sampai 20cm dari garis pinggang. Jahit garis itu, pada awalnya maju 7 tusukan jarum mesin jahit, lalu mundur 5 tusukan jarum dan maju lagi sampai berjarak antara 18 sampai 20cm mundur 5 tusukan jarum dan maju lagi 5 tusukan jarum mesin jahit. Tujuan dijahit maju-mundur adalah untuk mengunci jahitan batas lipit hadap yang sedang dibuat.
Setelah dijahit rebahkan tepat di tengah, lipatan kain berimpit dengan jahitan yang baru dibuat tadi. Rebahkan dan rapihkan lipit hadap pada kain itu, lalu diseterika. Rok seragam SLTA hanya memiliki satu lipit hadap ditengah bagian depan rok dan telah selesai dibuat.
Untuk rok seragam SLTP, pola kain bahan yang digunakan sama bentuknya. Perbedaannya adalah pada rok SLTP memiliki dua lipit hadap di bagian rok depan, masing-masing berada di depan kiri dan di depan kanan. Karena itu kain bahan rok depan dilipat menjadi 3 (tiga) sehingga memiliki 2 (dua) garis lipatan kain. Sisi kain yang baik saling berhadapan berada didalam lipatan kain. Dengan cara yang relatif sama dengan penjelasan diatas, buatlah dua buah lipit hadap di kiri dan kanan, dengan jarak garis jahitan lipit = 6cm dari garis lipatan kiri dan 6 cm dari garis lipatan yang kanan.
Cara menjahitnya sama saja, awalnya maju mundur lalu maju dan akhirnya maju mundur juga. Setelah dijahit kemudian direbahkan dan diatur menjadi dua lipit hadap kiri dan kanan, lalu diseterika. Kain pola depan rok seragam sekolah telah selesai dibuat.
Sekarang tinggal membuat kupnat untuk pola rok belakang, baik yang kiri maupun yang kanan. Lebar kupnat pada titik awal di lingkar pinggangnya = 1,5cm kemudian dijahit mengecil sampai pada jarak 12cm posisi jarum jahitan tepat pada lipatan kain. Pada awal kuppnat dan pada akhir kupnat dijahit maju mundur juga.
Lebih jelasnya silakan di-play video cara membuat kupnat pada rok dan celana belakang berikut ini:
Pada tahapan latihan ini banyak tugas praktek menjahit maju-mundur berulang kali, yang dilakukan oleh peserta latihan yang belum kenal betul dengan mesin jahit high-speed maupun mesin jahit multi fungsi. Biasanya terjadi keraguan kurang mantap dalam menekan tombol mundur, akibatnya kerja mesin menjadi ragu dan sering bermasalah, timbul kerewelan kecil pada masin jahit tersebut. Meski dijelaskan supaya lebih mantap dalam menekan tombol jahitan mundur, tetapi namanya saja baru tahapan latihan jadi belum bisa merasakan yang mantap itu yang bagaimana dan yang ragu itu yang bagaimana, maka wajar bila selalu ada kerewelan kecil pada mesin jahit setelah mempraktekkan tugas ini...
Itulah sebabnya, selain tenaga instruktur, pada pelaksanaan kursus menjahit perlu dilengkapi tenaga teknisi mesin jahit yang siap ditempat latihan, supaya bila terjadi kerewelan pada mesin jahit dapat langsung diperbaiki, dan kegiatan pelatihan tetap lancar...
Semoga dapat diambil hikmah dan manfaatnya, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar